Mind Game - Apakah Amerika telah berhasil mendapatkan senjata pengendalian pikiran?

Diposting oleh Rizal on Minggu, 29 Januari 2012

Di kalangan penganut teori konspirasi, ada kepercayaan kalau pemerintah Amerika Serikat secara rahasia mentransmisikan perintah untuk melakukan pembunuhan ke otak orang-orang tertentu. Walaupun teori ini terdengar absurd, namun belakangan diketahui kalau kepercayaan ini memiliki dasar yang cukup solid.


Ketika Sirhan Sirhan membunuh senator Robert Kennedy, ia mengatakan kalau ada suara di kepalanya yang telah membuat ia membunuh. Ketika Mark David Chapman membunuh John Lennon, ia juga mengatakan hal yang sama.

Mungkin sebagian pembunuh memang mendengar suara iblis berbisik di telinga mereka, namun sebagian lagi mungkin memang mendengar perintah pembunuhan langsung dari Pentagon.

Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman menulis di jurnal Comops sebagai berikut:
"Beberapa waktu yang lalu, di workshop pemerintahan, saya pernah mendengar seseorang mendeskripsikan sebuah peralatan baru yang disebut sebagai "Suara Tuhan." Peralatan ini disebut dapat beroperasi dari jarak jauh dan dapat mengirimkan sebuah pesan hanya kepada pikiran satu orang. Kisah yang saya dengar menyebutkan kalau peralatan ini diujicoba pada perang Irak dengan cara mengirim pesan kepada seseorang di dalam kelompok pemberontak yang dengan segera akan terlihat seperti orang kebingungan, melihat ke segala arah dan mulai masuk ke dalam perdebatan panas dengan rekan-rekan lainnya yang tidak mendengar pesan itu. Pada saat mendengar kisah itu, saya menerimanya dengan perasaan skeptis."
Tentu saja, siapapun yang mendengar kisah seperti itu akan menerimanya dengan skeptis. Senjata luar biasa seperti yang dideskripsikan Corman sepertinya hanya ada di dalam kisah-kisah science fiction. Tetapi, senjata seperti itu ternyata benar-benar ada dan sedang dikembangkan oleh Pentagon. Jika Pentagon melakukan riset mengenai teknologi ini, tentu saja bukan demi perkembangan ilmu pengetahuan. Melainkan untuk alasan politik atau keamanan nasional.

Sebagian penganut teori konspirasi yang merasa diincar oleh pemerintah bahkan bertindak lebih jauh dengan mengenakan topi berbahan timah untuk menghalangi masuknya sinyal-sinyal pemerintah yang tidak diinginkan ke kepala mereka. Mungkin bagi kalian terdengar seperti orang tolol atau paranoia, tetapi tunggu Sampai kalian mendengar kelanjutannya.

Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia spesialis pesan subliminal bernama Igor Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk memberantas terorisme dengan cara memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan kepada para pengamat dari Amerika kalau transmisi suara infra yang berada di bawah ambang normal pendengaran manusia dapat memberikan pesan kepada otak manusia yang mengalir lewat tulang.

Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan untuk mempengaruhi David Koresh, sang pemimpin sekte, dengan memberikan pesan subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang diusulkannya adalah aktor Charlton Heston merekam suaranya secara subliminal untuk memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang memerintahkannya untuk menyerah.

Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide Smirnov dalam menaklukkan David Koresh, namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun demikian, tidak ada tanda-tanda kalau pemerintah Amerika Serikat tertarik mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya dalam peperangan.

Namun, semua itu berubah pada tahun 2006. Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh para psikiater (karena ia percaya pemerintah secara diam-diam mentransmisikan suara-suara ke dalam pikirannya) mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang keterbukaan informasi (freedom of information act).

Pria ini secara spesifik meminta pemerintah membuka informasi mengenai Microwave Auditory Effect, telepati dan hipnotis. Karena Pentagon juga terikat dengan undang-undang itu, mau tidak mau mereka membuka dokumen itu.

Halaman demi halaman dokumen tersebut mengungkapkan sebuah kenyataan kalau pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang sering dianggap sebagai pseudo sains seperti telephatic ray gun atau fevers laser yang bisa membuat korban mengalami disorientasi dan menjadi lebih tidak agresif.

Di salah satu bagian dokumen tersebut ditemukan kalau pemerintah Amerika juga mengadakan eksperimen untuk mengirimkan suara seseorang secara telepatik dengan menggunakan gelombang mikro jarak dekat!

Sekarang, para penganut teori konspirasi yang sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak pernah tahu kalau pemerintah Amerika ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati.

Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen itu adalah mengirimkan suara seseorang yang menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini adalah bentuk sederhana dari apa yang dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi, bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi pemerintah juga menelitinya.

Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan mengingat pemerintah Amerika pernah bereksperimen dengan pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Namun, eskperimen ini berbeda dari MK Ultra. Orang-orang menyebut teknologi ini dengan sebutan V2K, yaitu istilah militer yang berarti Voice to Skull.

Mereka yang pernah menjadi korban V2K menyebut diri mereka dengan sebutan TI's atau Targeted Individuals. Sampai sekarang, para TI's ini berkumpul secara periodik untuk berbagi pengalaman. Para TI's ini juga hidup dengan diliputi oleh ketakutan yang konstan karena percaya kalau agen-agen pemerintah selalu menguntit mereka. Beberapa orang bahkan percaya kalau tetangga mereka sesungguhnya adalah agen pemerintah yang sedang menyamar.

Karena itu, kumpulan TI's ini sering dicemooh dan bahkan mendapat sebutan Tin Foil Hat, julukan yang merujuk kepada topi timah yang dipercaya bisa menghalangi sinyal-sinyal asing masuk ke kepala seseorang (Magneto dari film X man juga menggunakannya untuk mencegah Prof.Xavier "memasuki" kepalanya).

Di halaman Wikipedia, Tin Foil Hat disebut sebagai stereotype populer dan frase yang merujuk kepada paranoia dan kaitannya dengan penganut teori konspirasi. Walaupun wikipedia merujuk istilah ini sebagai cemoohan, namun kemampuan topi timah untuk menghalangi penetrasi sinyal memiliki dasar sains yang telah diujicoba oleh laboratorium Massachussets Institute of Technology. Timah ditemukan bisa mengatur gelombang radio.

Salah seorang TI's bernama Harland Girard menceritakan kalau masalah yang dihadapinya dimulai pada tahun 1983. Girard berprofesi sebagai seorang pengembang real estate dan ia tidak pernah mengalami sesuatu yang aneh sebelumnya. Suatu hari, seorang wanita menepikan mobilnya, menunjuk Harland dengan jarinya dan kemudian segera pergi begitu saja. Lalu, Harland mulai merasa kalau ia sering diawasi. Ada orang-orang tidak dikenal berlari di bawah jendela apartemennya di malam hari. Ia juga melihat ada beberapa tetangganya yang bersikap tidak wajar, seperti sedang mengawasinya.

Girard yang mengira dirinya sudah mulai gila mencari pertolongan dari teman wanitanya yang kebetulan berprofesi sebagai psikiater. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan. Girard sepertinya tidak sedang mengalami gejala psikologi yang tidak normal. Selain klaimnya kalau ia sedang diawasi, Girard menjalani kehidupannya dengan normal.

Pada tahun-tahun berikutnya, ia merasa kalau orang-orang yang mengawasinya telah pergi. Namun, pada tahun 1984, ia mulai mendengar suara-suara di kepalanya. Suara itu berupa suara pria dan wanita. Kadang Girard bisa melihat wajah dari pemilik suara itu dalam gambar mental di kepalanya. Suara itu memanggilnya dengan sebutan "Mr.Girard".

Berkali-kali suara itu mengatakan kepadanya kalau ia sesungguhnya sudah mulai menjadi gila. Suatu hari ketika Girard sedang berada di dekat seorang wanita gemuk, suara itu berkata: "Hey Mr.Girard, bukankah wanita itu terlihat seperti kulkas?"

Awalnya suara-suara itu hanya muncul 2 atau 3 kali sehari, namun setelah beberapa lama, suara itu terus terdengar di kepalanya, bahkan kadang disertai dengan rasa sakit di tubuhnya. Gejala ini kemudian dianggap Girard sebagai efek samping dari senjata energi yang dilepaskan pemerintah kepadanya.

Enam bulan kemudian, suara itu bertanya kepadanya: "Mr.Girard..Mr Girard, mengapa engkau belum mati-mati juga?"

Ketika Girard menceritakan kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan. Beberapa temannya menganggapnya benar-benar mulai menjadi gila.

Pada tahun 1988, Girard memutuskan untuk mencari jawaban atas persoalannya. Ia meninggalkan pekerjaannya dan mulai menyelidiki kasus ini secara sepenuh waktu. Lewat beberapa penelitiannya ia menemukan petunjuk kalau pada tahun 1950an, pemerintah Amerika pernah melakukan eksperimen-eksperimen pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Ia juga menemukan kalau CIA pernah meneliti kemungkinan mempengaruhi pikiran dengan gelombang elektromagnetik. Ia juga menemukan kalau pada tahun 1970an para peneliti militer di Walter Reed Army Institute of Research pernah menggunakan pancaran gelombang mikro untuk mengirimkan sejumlah kata ke dalam kepala seseorang. Boleh dibilang Girard menemukan semua referensi untuk setiap keanehan yang dialaminya. Ini membuatnya semakin yakin kalau karena suatu hal ia telah menjadi kelinci percobaan pemerintah.

Jika pihak militer memang meneliti kemungkinan penggunaaan senjata-senjata elektromagnetik seperti itu, apakah mereka telah sukses mengaplikasikannya dalam perang?

Sebenarnya, senjata sejenis ini sudah pernah digunakan, tetapi dokumentasi yang tercatat menyebutkan kalau bukan pihak Amerika Serikat yang menggunakannya, melainkan Uni Sovyet. Pada tahun 1960an, pihak Sovyet pernah membombardir kedutaan Amerika di Moscow dengan gelombang elektromagnetik level rendah. Menyusul serangan ini, pada tahun 1965, Pentagon meluncurkan proyek Pandora yang memfokuskan diri pada efek dari serangan gelombang mikro.

Proyek Pandora diketahui berakhir pada tahun 1970, namun ada indikasi kalau eskperimen mengenai penggunaan gelombang mikro terus berlanjut. Ini tercermin dari sebuah paper yang ditulis untuk Angkatan Udara Amerika pada pertengahan tahun 1990an. Paper ini menyinggung mengenai penggunaan gelombang suara untuk mengirim pesan ke dalam kepala seseorang.

Penulis paper itu mengatakan:
"Sinyal yang dikirim itu akan menjadi 'pesan Tuhan' yang dapat digunakan untuk memperingati musuh mengenai bencana yang akan datang atau untuk meminta mereka agar menyerah."
Bayangkan, jika senjata seperti ini benar-benar ada, maka tidak perlu lagi ada AK 47 atau Rudal Scud untuk menaklukkan sebuah negara. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah senjata yang bisa mengacaukan pikiran seseorang dengan menaruh sugesti yang diinginkan, misalnya dengan memerintahkan seorang pengawal presiden untuk membunuh tuannya seperti yang dialami oleh Indira Gandhi atau meminta seorang operator nuklir di negara musuh untuk meluncurkan nuklir ke arah negaranya sendiri!

Selamat datang di era peperangan masa depan!

Nah, mungkin sebagian dari kalian masih akan menyebutnya sebagai mengada-ngada. tetapi, apa yang diungkapkan dokumen pemerintah itu ternyata tidak sampai disitu saja.

Pada tahun 2002, laboratorium angkatan udara Amerika ternyata telah mempatenkan teknologi tersebut!

Teknologi yang dimaksud adalah teknologi untuk mengirimkan pesan ke dalam kepala seseorang lewat gelombang mikro. Awalnya, pihak angkatan udara menolak untuk membicarakan teknologi luar biasa ini. Namun ketika ada permintaan pengungkapan data atas dasar undang-undang kebebasan informasi, dokumen-dokumen tersebut akhirnya dilepas ke publik.

Menurut dokumen tersebut, paten teknologi tersebut didasarkan pada eksperimen yang dilakukan pada Oktober 1994 di laboratorium Angkatan Udara Amerika yang berhasil mengirimkan sebuah frase ke dalam kepala seseorang!

Pengembangan teknologi ini diketahui berlangsung hingga tahun 2002.

Tetapi, ternyata bukan hanya pihak militer yang bisa melakukannya. Pada tahun 2007, teknologi semacam ini diketahui digunakan oleh sebuah perusahaan untuk tujuan pemasaran!

Pada Desember 2007, Allison Wilson yang sedang berjalan kaki di New York mendengar suara di kepalanya: "Siapa disana.. siapa disana. Ini bukan imajinasimu."

Belakangan diketahui kalau Allison ternyata dipengaruhi oleh sebuah iklan miniseri berjudul "Paranormal State" yang menggunakan teknologi Holosonic. Teknologi ini bisa mengirimkan suara yang hanya bisa didengar oleh satu orang di keramaian.

Suatu hari nanti, sebuah perusahaan bahkan akan bisa "menghipnotis" kita untuk membeli sesuatu yang tidak kita inginkan!


Mengenai teknologi ini, Dennis Bushnell, Kepala ilmuwan di laboratorium penelitian NASA di Langley, Virginia, berkata: "Hasil penelitian ini sangat sensitif sehingga hampir tidak mungkin diumbar ke publik."

Menurutnya serangan terhadap otak manusia adalah bagian dari strategi perang di masa depan.

Girard yang telah menghabiskan banyak waktu untuk mengungkap teknologi ini percaya kalau pemerintah Amerika terlebih dahulu mengujicobakannya kepada masyarakat sipil sebelum digunakan dalam peperangan yang nyata. Argumen Girard tidak bisa dibilang salah. Selama era perang dingin, pemerintah Amerika terbukti pernah mengadakan uji coba militer dengan cara memberikan radiasi kepada masyarakat sipil. Ini dikonfirmasikan dengan dokumen-dokumen militer yang telah dilepas kepada publik.

Tetapi kalaupun memang benar pemerintah mengujicobakan teknologi itu kepada masyarakat sipil, mengapa mereka memilih Girard?

Menurut Girard, ini mungkin karena pada tahun 1980an, ia pernah mengeluarkan pernyataan anti Bush senior yang waktu itu masih menjabat sebagai wakil presiden dari Ronald Reagan. Ini dikonfirmasikan oleh suara yang pernah didengar di dalam kepalanya.

Girard bercerita:

"Suatu hari, aku sedang bersiap untuk tidur. Lalu aku mendengar satu suara berkata 'Mr.Girard, tahukah kamu siapa yang ada di dalam studio bersama kita?' Ia adalah George HW Bush, wakil presiden Amerika Serikat."

Terdengar aneh, tetapi itulah yang dialami oleh para TI's dari seluruh dunia. Saat ini mereka secara teratur bertemu di dunia maya untuk membagikan pengalaman mereka. Dari hasil diskusi dengan para TI's, diketahui kalau kebanyakan dari mereka mengalami gejala seperti suara berdengung di telinga, adanya manipulasi di beberapa anggota tubuh mereka, mendengar suara-suara di kepala mereka, merasa selalu ada yang mengawasi, adanya sensasi seperti ditusuk di kulit tubuh dan bahkan ada yang melaporkan serangan seksual terjadi atas diri mereka.

Gloria Naylor, salah seorang TI yang menulis buku mengenai pengalamannya berkata:
"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan mengenai pengalaman ini karena dibutuhkan keberanian yang sangat besar, bahkan mungkin lebih besar daripada yang aku miliki. Namun, aku tidak punya pilihan lain. Saat ini, aku sedang mengadakan peperangan memperebutkan pikiranku. Jika aku berhenti sekarang, mereka akan menang dan aku akan kehilangan diriku sendiri."
Ketika Naylor mulai mendengar suara-suara itu, ia pergi ke psikiater dan meminta pertolongan. Namun psikiater tidak bisa membantunya melenyapkan suara-suara di dalam kepalanya. Pada tahun 2000, ketika ia menemukan forum TI's dan bergabung ke dalamnya, barulah suara-suara itu berhenti. Dan ia tidak lagi merasa diawasi.

Mengenai pengendalian pikiran ini, John Alexander, salah seorang penasehat militer Amerika Serikat berkata: "Kita sekarang berada pada era dimana kita bisa melakukan itu. Dimana batasan-batasan etikanya, itulah pertanyaan tersulitnya."

John memang benar. Namun, bagaimanapun juga, saya yakin kalau dalam waktu dekat, kita akan melihat penggunaaan teknologi itu di dalam peperangan yang nyata.

(washingtonpost.com, comops.org, news.cnet.com)
More aboutMind Game - Apakah Amerika telah berhasil mendapatkan senjata pengendalian pikiran?

Denver International Airport - Markas rahasia New World Order?

Diposting oleh Rizal

Kompleks bangunan besar itu memiliki lukisan-lukisan aneh dan patung-patung misterius di dalamnya. Bahkan di salah satu ruangannya terdapat sebuah prasasti yang mengandung simbol Freemason. Wajar kalau banyak yang menduga bangunan ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order. Selamat datang di Denver International Airport.



Denver International Airport yang memiliki luas 142 kilometer persegi ini memegang rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia. Ada misteri besar di tempat ini. Menurut para penganut teori konspirasi, bandara ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order.

Mungkin kalian yang membacanya akan tertawa geli. Tetapi tunggu dulu, pernahkah kalian mendengar pepatah: tidak mungkin ada asap tanpa adanya api?

Ya, para penganut teori konspirasi memiliki alasannya sendiri dan saya akan memberikan beberapa contohnya.

Denver International Airport (DIA) mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Sebelum bandara ini dioperasikan, di Denver ada satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton. Ketika DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton ditutup untuk mencegah persaingan.

Padahal, DIA memiliki gerbang dan jalur penerbangan yang lebih sedikit dibanding bandara Stapleton. Manajemen pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah standar Stapleton. Satu-satunya kelebihan DIA dibanding Stapleton hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak orang yang menuding kalau ini adalah sebuah pemborosan.

Tetapi manajemen bandara mengatakan kalau lahan kosong itu diperlukan untuk perluasan fasilitas di masa datang.


Selain itu, DIA dibuat di wilayah yang banyak angin. Ini menyebabkan sering ditundanya penerbangan karena masalah ini. Herannya, bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah yang tidak memiliki masalah ini.

Bukan cuma itu, keanehan bandara ini bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Jika pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara ini.

Para pekerja atau kontraktor disewa untuk mengerjakan bagian-bagian kecil dari konstruksinya. Ketika bagian itu sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor lain untuk mengerjakan bagian lainnya. Dengan metode ini, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar konstruksi bandara ini.

Seakan-akan, ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada yang bisa tahu dengan pasti, tetapi ada satu yang dicurigai.

Pada saat konstruksi berlangsung, lima bangunan besar telah selesai dibuat. Lalu, suatu hari, lima bangunan ini dianggap "salah konstruksi". Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan itu dan membuat bangunan baru di atasnya. Dalam proses konstruksi itu, mereka juga memindahkan 84 juta meter kubik tanah. Jumlah ini sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak yang percaya kalau sebuah fasilitas bawah tanah sedang dibuat.
Selain faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar menjadi 4,8 miliar dolar. Ini selisih yang cukup luar biasa. Jika kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara.
Banyak yang mengatakan kalau pembangunan DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya begitu buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Industry Joke". Namun ini tidak mencegah pemerintah menggunakannya sebagai bandara utama.

Karena keanehan-keanehan ini, banyak yang percaya kalau bandara ini sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan ini dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi pemerintah bernama Phil Schneider yang mengatakan kalau di bawah DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai. Ia juga mengatakan kalau di bandara ini terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk sebuah bandara.
Tetapi pertanyaannya adalah, markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?

Banyak yang percaya kalau bandara itu sebenarnya berisi markas bawah tanah milik New World Order. Yang lain mengatakan kalau kompleks bandara itu mungkin adalah markas rahasia militer Amerika Serikat.

Kecurigaan-kecurigaan ini kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat di bandara.

Misalnya, pada Februari 2007, kaca 14 pesawat retak dengan kondisi yang cukup misterius. Otoritas penyelidikan mengatakan kalau kerusakan itu diakibatkan oleh benda-benda kecil yang beterbangan. Tetapi, tidak semua orang percaya dengan penjelasan resmi ini.

Pada Desember 2008, sebuah pesawat tergelincir di jalur penerbangan, lalu entah mengapa, api tiba-tiba muncul dari pesawat dan membakar pesawat dengan cepat. Untungnya tidak ada korban jiwa selain 14 penumpang yang terluka.

Kecelakaan-kecelakaan ini kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan eksperimen rahasia yang dilakukan di markas tersembunyi di bandara itu. Tentu saja teori ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Selain masalah luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas di bandara ini juga cukup menimbulkan tanda tanya.

Coba bayangkan, bandara ini memiliki kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Ini setara jarak antara New York dan Argentina. Lalu, sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil. Kemudian ada 6 tangki bahan bakar yang masing-masingnya berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet. Kapasitas ini terlalu besar untuk lalu lintas sehari-hari bandara ini. Bahkan di seluruh dunia tidak ada bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar sebesar ini.

Tetapi, jika ada markas rahasia tersembunyi di bandara itu, maka wajar saja fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan.

Bandara ini juga boleh dibilang terlalu mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, patung dan lukisan-lukisannya lebih mengingatkan kita pada museum Louvre dibanding sebuah bandara di negara bagian yang lebih terkenal karena pegunungannya.

Untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung peduli dengan asal granit tersebut.

Terminal utama di bandara itu bernama Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, 140.000 meter persegi. Ukuran ini adalah yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal ini adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.


Lalu, kalian mungkin akan berkata kalau itu cuma sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan cuma kebetulan karena di dalam terminal ini terdapat sebuah prasasti berisi kapsul waktu yang di permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.



Tidak heran karena peletakan prasasti ini dilakukan oleh anggota Freemasonry.

Lalu, Di bawah simbol itu, kita bisa menemukan tulisan "New World Airport Commission".


New World Airport Commission?

Apakah tidak ada nama lain yang tidak menggunakan kata "New World"?

Mungkin para Mason memang suka menggunakan istilah itu. Tidak salah, tetapi, dua kata ini bisa memberi bahan bakar yang cukup besar bagi para penganut teori konspirasi.

Kemudian, di lantai Great Hall ini juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan "DZIT DIT GAII". Kalimat misterius ini adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti "The Mountain that is white" atau "Gunung berwarna putih".


Lalu, Di lantai bagian lain, tertera tulisan "Mt.Blanca".


Mt.Blanca adalah sebuah gunung yang terletak di Colorado dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Ini konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga ada hubungan dengan Navajo.

Tetapi, ada tafsiran lain. Di Perancis, Mt.Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan nama gunung tertinggi di Alpen. Nama Mont Blanc ini berarti Gunung putih dalam bahasa Perancis yang artinya sama dengan DZIT DIT GAII.

Menariknya, di kaki gunung ini, lebih dari seribu tahun yang lalu, para leluhur Knight Templar membuat dan menandatangani pakta perjanjian Templar.

Knight Templar memang sering dikaitkan dengan Freemasonry.
Selain ukiran-ukiran misterius di Great Hall, hiasan misterius lainnya juga bisa ditemukan di tempat lain di kompleks bandara ini.

Di halaman bandara ini ada sebuah patung kuda. Jika saya adalah seorang seniman dan disuruh membuat sebuah patung kuda, maka percayalah kalau saya akan membuat sebuah patung kuda yang gagah dan indah sehingga setiap yang melihatnya pun akan merasa senang. Namun, seniman pembuat patung kuda di bandara ini yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah patung kuda yang aneh.

Patung ini memiliki wajah cukup menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez memutuskan untuk menambahkan lampu merah di kedua matanya. Kedua mata merah ini cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya.

Tidak heran, orang-orang menyebut kuda ini "Blue Devil Horse" atau "Bluecifer".

Apa motivasi Jimenez membuatnya?

Entahlah, kita sudah tidak bisa bertanya lagi kepadanya karena ketika sedang mengerjakan patung kuda ini, sebuah potongan dari patung ini jatuh dan menimpanya. Jimenez Tewas oleh kuda ciptaannya.


Kemudian, dari prasasti yang saya singgung sebelumnya, kita tahu kalau bandara ini memang dibangun atas partisipasi para Mason. Tetapi anehnya, bandara ini juga dikaitkan dengan musuh Freemasonry, yaitu NAZI. Kecurigaan pertama muncul jika kita melihat bandara ini dari langit.


Apa yang segera terlintas di pikiran kalian?

Ya, lambang NAZI. Walaupun tidak terlalu mirip, Namun, struktur bangunan yang cukup unik ini membuat para penganut teori konspirasi semakin percaya kalau bandara ini memang dibangun untuk suatu tujuan rahasia.
Selain itu, lukisan-lukisan dinding di dalam bandara sepertinya juga menunjukkan adanya selera yang aneh dan juga memiliki hubungan dengan NAZI.

Salah satu lukisan dinding di tempat itu menggambarkan kota yang terbakar. Lalu di bawahnya terlukis seorang wanita Afrika dengan pakaian tradisional, wanita indian Amerika dan seorang wanita pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dengan sebuah alkitab di tangannya.

Masing-masing wanita itu terbaring tak bernyawa di dalam sebuah peti mati.


Lalu, di lukisan lainnya, terlihat seorang figur alien atau malaikat maut yang menggunakan pakaian militer NAZI dengan masker gas serta memegang pedang dan senapan mesin di tangannya. Ujung pedangnya menusuk ke arah seekor merpati putih (yang biasanya melambangkan perdamaian dunia).

Figur ini dikelilingi oleh wanita yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati.


Di kanan bawah lukisan terlihat adanya sebuah lembaran kertas.


Kalimat-kalimat yang tertulis di atas kertas itu sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah Yahudi berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp konsentrasi Auschwitz. Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan bandara ini dengan NAZI.


Memang, biasanya para seniman suka dengan hal-hal yang tidak biasa, namun siapakah yang pernah berpikir untuk melukis hal-hal semacam ini di sebuah bandara internasional. Dan yang paling membingungkan adalah, mengapa otoritas bandara mengijinkan lukisan-lukisan ini dibuat di bandara mereka?

Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seniman bernama Leo Tanguma. Pada sebuah wawancara Mr.Tanguma mengaku kalau ia diberikan petunjuk mengenai detail gambar yang harus dilukis. Namun anehnya, pada wawancara berikutnya, Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan kalau isi lukisan itu adalah murni inspirasinya.

Maksud apakah yang tergambar pada lukisan-lukisan itu? banyak yang percaya kalau lukisan-lukisan itu sebenarnya menggambarkan maksud New World Order bagi dunia, yaitu kekacauan dan pengurangan populasi.

Namun, jika kita berusaha menghubungkan ornamen-ornamen bandara ini dengan teori konspirasi, mungkin kita akan mengalami kesulitan untuk memikirkan adanya kerjasama antara Freemasonry dengan NAZI. Kita tahu kalau NAZI adalah pihak yang paling memusuhi Freemasonry.

Jadi mungkin memang tidak ada konspirasi dan jawaban yang lebih masuk akal adalah bandara ini dibangun dengan dana dan campur tangan Freemasonry, namun dihiasi oleh seniman yang punya karya dan ideologi yang tidak biasa. Dengan kata lain, tidak ada markas rahasia.

Tetapi, jika bandara ini memang dibangun untuk menampung markas rahasia New World Order, maka saya rasa, saya perlu mengacungkan jempol karena mereka telah berani membangun sebuah markas rahasia tepat di bawah hidung jutaan pengunjung bandara.

(wikipedia, justgetthere.us, vigilantcitizen.com)
More aboutDenver International Airport - Markas rahasia New World Order?

The Nine Unknown Men - Perkumpulan rahasia tertua di dunia

Diposting oleh Rizal

Setiap orang yang mengikuti perkembangan dunia konspirasi dan perkumpulan rahasia pasti mengenal Freemasonry, perkumpulan rahasia yang dianggap terbesar dan paling berkuasa di dunia. Soal terbesar di dunia memang benar, tapi soal paling berkuasa di dunia, tunggu dulu. Di tulisan ini, saya akan menceritakan mengenai perkumpulan rahasia yang disebut sebagai yang terhebat di dunia. Yang saya maksud adalah perkumpulan "The Nine Unknown Men" atau "Sembilan Pria Tak Dikenal."


Di kalangan para penganut teori konspirasi, The Nine Unknown Men disebut sebagai perkumpulan rahasia tertua dan paling berkuasa di dunia. Perkumpulan ini pertama kali didirikan oleh raja Asoka dari India yang legendaris (273 SM). Ini berarti usia perkumpulan ini sudah lebih dari 2.000 tahun.

Tidak ada yang mengetahui dengan pasti apakah perkumpulan rahasia ini benar-benar ada atau tidak. Karena itu, status keberadaannya sama dengan status keberadaan kerajaan Shambhala yang pernah saya tulis sebelumnya, yaitu cenderung mitos. Walaupun begitu, beberapa organisasi penganut ajaran esoterik seperti teosofi percaya bahwa perkumpulan ini benar-benar ada dan bekerja secara diam-diam untuk menyelamatkan umat manusia. Konon, saking hebatnya perkumpulan ini, kita mungkin bisa menyebut mereka dengan sebutan The League of Extra Ordinary Gentlemen.

Kisah perkumpulan rahasia ini pada awalnya hanya beredar dari mulut ke mulut secara turun temurun. Lalu pada abad ke-19 dimunculkan ke permukaan oleh tulisan Louis Jacolliot dan Talbot Mundy. Pada tahun 1960, Louis Pauwels dan Jacques Bergier juga mengangkat mengenainya di buku mereka yang berjudul Morning of the Magicians. Dalam kultur yang lebih populer, Perkumpulan rahasia ini mengilhami pembuatan serial populer Heroes (dengan tokoh-tokohnya seperti Sylar, Hiro Nakamura, Peter Petrelli). Ini diakui oleh penulis dan produsernya.

Seperti yang sudah kita pelajari dari buku sejarah di sekolah, raja Asoka adalah raja dari wilayah India yang berasal dari dinasti Maurya dan juga cucu dari Chandragupta yang pertama kali menyatukan seluruh India. Dari kota Magada, ia memimpin kerajaannya menaklukan banyak wilayah di dunia.

Sebagai seorang raja yang masih muda, ia memiliki ambisi yang besar seperti leluhurnya. Salah satu bukti ambisinya adalah penaklukkan kerajaan Kalinga.

Ketika perang berlangsung, kerajaan Kalinga yang berusaha mempertahankan wilayahnya dari serbuan Asoka kehilangan 100.000 prajurit dalam sebuah pertempuran berdarah. Menyaksikan pembantaian tersebut, Asoka diliputi oleh rasa penyesalan mendalam dan memutuskan untuk menjalani hidup tanpa kekerasan. Jadi, Ia memutuskan untuk menerima ajaran Budha dan menjadi penganut yang setia. Kita mungkin sudah pernah mendengar kisah pertobatannya yang legendaris ini.

Raja Asoka yang sudah bertobat akhirnya bersumpah untuk mencegah umat manusia menggunakan kecerdasannya untuk tujuan jahat. Setelah itu, menurut legenda, Ia mendirikan sebuah perkumpulan yang terdiri dari sembilan pria untuk menjaga pengetahuan rahasia yang mereka miliki supaya jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah.

Maka dimulailah era pengetahuan rahasia di bawah pemerintahan dan pengawasan sang raja. Sejak itu hingga 2.000 tahun berikutnya, hasil penelitian seperti struktur materi, psikologi dan berbagai macam ilmu disembunyikan di dalam tirai yang bertopengkan sembilan pria yang dipercayakan dengan rahasia-rahasia besar ini, yaitu The Nine Unknown Men.


Masing-masing dari sembilan pria misterius tersebut diberi tanggung jawab untuk menjaga satu buku yang berbeda-beda. Bukan hanya diharuskan menjaga pengetahuan yang ada di dalam buku yang menjadi tanggung jawabnya, mereka juga diwajibkan untuk mengembangkan pengetahuan yang ada di dalamnya. Karena itu pengetahuan di dalam masing-masing buku itu berkembang dengan hebatnya hingga 2.000 tahun berikutnya.

Masing-masing buku tersebut memiliki bidang keilmuan yang berbeda-beda. Semuanya memiliki pengaruh luar biasa atas kehidupan umat manusia. Menurut kisah tradisional, sembilan buku tersebut memiliki subyek sebagai berikut :

1.Perang Propaganda dan Psikologi. Rahasia mengenai propaganda dan perang psikologis diaplikasikan dalam sekumpulan pesan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi opini masyarakat luas. Teknik ini disebut sains yang paling berbahaya di dunia. Jika propaganda dan pengaruh yang diberikan telah membawa dampak, maka hal ini dapat membawa siapapun menjadi pemimpin atas seluruh dunia.2.Fisiologi. Yaitu ilmu yang mempelajari mekanisme, fisik dan fungsi bio kimia organisme hidup. Buku ini disebut memiliki instruksi bagaimana melakukan "Sentuhan kematian", yaitu pukulan yang dapat menyebabkan kematian akibat terbaliknya aliran darah ke syaraf. Menurut sebagian orang, cabang olahraga Judo tercipta akibat rahasia yang bocor dari buku ini.

3.Mikrobiologi. Beberapa spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa buku ini tidak terbatas pada topik mikrobiologi saja, melainkan juga bioteknologi. Dalam beberapa versi legenda, air sungai gangga disebut dimurnikan dengan mikroba tertentu yang telah didesain oleh "kelompok sembilan" dan dilepaskan ke sungai itu dari markas rahasia di Himalaya. Jadi para peziarah yang memiliki penyakit dan mandi di sungai ini tidak akan mempengaruhi peziarah yang sehat. Selain itu, kelompok sembilan ini dipercaya juga telah mengembangkan teknik Hidroponik dimana mereka dapat menumbuhkan sayur-sayuran yang dapat memberi makan penduduk pada masa kelaparan.

4.Alkemi. Buku ini disebut menyimpan pengetahuan mengenai alkemi seperti mengubah logam menjadi emas. Di India, ada rumor yang behembus kencang bahwa selama masa kekeringan melanda atau bencana alam lainnya, organisasi-organisasi keagamaan di sana biasanya akan menerima sumbangan emas dalam jumlah besar dari sumber tak dikenal. Rumor ini menjadi semakin misterius dengan adanya fakta bahwa jumlah emas di India ternyata melebihi jumlah kapasitas yang dapat dihasilkan pertambangan emas di wilayah itu.

5.Komunikasi. Termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan ekstraterestrial.

6.Gravitasi. Buku ke-6 dari sembilan buku misterius ini sering disebut sebagai buku "The Vaiminaka Sastra" dimana di dalamnya disebut berisi instruksi untuk membuat Vimana, yang kita kenal juga sebagai "ufo masa purba dari India."

7.Kosmologi. Buku ini menyimpan pengetahuan bagaimana caranya bergerak dengan kecepatan cahaya melewati ruang dan waktu. Dengan kata lain, time travel atau perjalanan lintas waktu. Bahkan legenda menyebutkan bahwa bukan hanya perjalanan lintas waktu, melainkan juga perjalanan intra dan inter galaktik.

8.Cahaya. Buku ini membahas cara meningkatkan atau mengurangi kecepatan cahaya dengan tujuan untuk memanfaatkannya sebagai senjata.

9.Sosiologi. Di dalamnya terdapat pengetahuan untuk mengetahui arah peradaban dan bagaimana cara memprediksi keruntuhannya.

Rahasia-rahasia pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut dijaga dengan ketat oleh kelompok sembilan, ketika satu diantara mereka menjelang ajal, mereka akan meneruskan tanggung jawab menjaga buku itu kepada orang berikutnya yang ditunjuk. Dengan demikian, rahasia besar yang ada di dalamnya akan terjaga dengan aman.
Walaupun kedengarannya mustahil, namun banyak yang percaya bahwa teknologi dari perkumpulan ini dapat dilbuktikan dengan penemuan-penemuan artefak misterius di India. Mungkin kita pernah mendengar pilar besi di Delhi yang telah berumur ribuan tahun dan tidak berkarat. Pilar itu disebut dibuat dengan menggunakan teknologi dari the Nine Unknown Men.
Lalu, spekulasi berkembang selama berabad-abad mengenai keanggotaan perkumpulan ini. Salah seorang ilmuwan India bernama Jagdish Chandra Bose yang juga pioner dalam penelitian optik radio dan microwave diduga sebagai salah satu anggotanya, atau paling tidak pernah menerima petunjuk dari salah satu anggota kelompok sembilan. Ilmuwan lain yang diduga sebagai anggotanya adalah Vikram Sarabhai, perintis program angkasa dan rudal pertahanan India.
Selain itu, ada dugaan kuat bahwa beberapa ilmuwan asing non India juga pernah menerima petunjuk atau pengetahuan dari The Nine Unknown Men. Dua orang diantaranya adalah Paus Silvester II dan Alexandre Emile John Yersin.
Paus Silvester II yang bernama asli Gerbert d'Aurilliac lahir tahun 920 Masehi. Selain seorang rohaniwan, ia juga seorang profesor di universitas Rheims. Konon sebelum ia menjadi Paus, ia pernah melakukan perjalanan ke India dimana ia memperoleh beberapa pengetahuan dan benda yang luar biasa. Salah satu benda yang di dapatnya adalah sebuah tiruan kepala manusia dari perunggu. Kepala perunggu ini bisa menjawab Ya atau Tidak jika diajukan pertanyaan.

Menurut Paus Silvester, kepala perunggu ini dioperasikan dengan menggunakan mekanisme perhitungan matematika. Jadi, jika kita membandingkannya dengan mesin modern, maka kepala perunggu itu sama dengan mesin modern sistem binari. Sayang kepala mekanis itu hancur setelah kematian Silvester II dan rahasia pengoperasiannya juga ikut hilang.

Selain Paus Silvester II, Alexander Emile John Yersin juga diduga pernah menerima petunjuk atau nasehat dari kelompok sembilan.

Pada tahun 1890, Yersin melakukan perjalanan ke Madras dan disana, ia diduga menerima instruksi yang memampukannya untuk membuat serum kolera. Serum ini akhirnya menyelamatkan penduduk Madras yang terserang wabah kolera.

Seperti yang sudah saya singgung di atas, The Nine Unknown Men adalah perkumpulan rahasia yang berdasarkan pada legenda dan kemungkinan besar memang fiktif.

Namun selalu ada alasan mengapa legenda-legenda semacam ini dapat hidup. Menurut saya, umat manusia merindukan superheroes yang dapat menyelamatkan dunia dari kehancuran. Dan sepertinya mereka menemukan sosok yang dicari dalam The Nine Unknown Men. Dan kita tidak bisa menyalahkannya kan ?

(indohistory.com)
More aboutThe Nine Unknown Men - Perkumpulan rahasia tertua di dunia

Seorang hacker berhasil mendapatkan bukti adanya manipulasi pada data pemanasan global

Diposting oleh Rizal

Sesuatu yang luar biasa terjadi dalam dunia perdebatan pemanasan global. Pada hari kamis, tanggal 19 November 2009, diumumkan bahwa seorang hacker telah berhasil mendapatkan 160 megabytes data dan kumpulan email dari server Climate Research unit (CRU) di University of East Anglia (UAE) di Inggris. Email-email itu berisi percakapan yang terjadi antara para peneliti utama di tempat itu sejak tahun 1997 hingga sekarang, dan sepertinya, email itu menunjukkan adanya manipulasi pada data pemanasan global.



Seperti yang kita ketahui, kemajuan sains sangat tergantung pada data yang lengkap dan akurat, tidak terkecuali sains pemanasan global. Namun dalam beberapa hari ini, dunia dikejutkan oleh pengungkapan adanya praktek ngawur yang dilakukan oleh para peneliti pemanasan global, tentu saja yang saya maksud adalah peneliti pro Al Gore.

Andrew Bolt, seorang penulis bahkan mengatakan bahwa skandal ini bisa menjadi skandal terbesar dalam sejarah sains modern.

Belum lama ini kita disodorkan berita menakutkan bahwa es di kutub akan mencair total dalam 20 tahun. Lalu tidak lama setelah itu, IPCC (Badan PBB mengenai perubahan iklim) melalui ketuanya, Dr RK Pachauri merilis pernyataan bahwa es di Himalaya akan mencair total pada tahun 2035. Bahkan menurutnya, mencairnya es tersebut bisa lebih cepat jika "kita tidak melakukan sesuatu".

Sepertinya menjelang konferensi iklim di Kopenhagen yang akan diadakan pada Desember nanti, para ilmuwan pro Al Gore menjadi lebih sering mengucapkan "ramalan" mengenai bencana masiv yang setara dengan adegan film "2012" yang baru saja anda tonton. Dengan kata lain, para ilmuwan ini telah menciptakan "ramalan kiamat 2012" yang baru.

Sedangkan para ilmuwan di bagian dunia lain, yang biasanya memiliki keterbatasan teknologi, hanya bisa menerima data mentah-mentah dari dunia barat. Ya, mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui bahwa data perubahan iklim yang kita ketahui (dan diberitakan oleh media-media) ternyata bukan berasal dari hasil penelitian yang kita lakukan sendiri. Sebagian besar data tersebut berasal dari sebuah tempat bernama Climate Research Unit (CRU) di University of East Anglia (UAE), Inggris. Organisasi ini juga menyuplai data untuk IPCC dan peneliti-peneliti pro Al Gore lainnya.

Nah, dalam perdebatan yang memanas antara ilmuwan pro dan kontra Al Gore inilah seorang hacker akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam arena. Email-email dari CRU yang dibobol tersebut dimuat di internet oleh seorang hacker yang menyebut dirinya "FOIA".

Dalam email tersebut, para peneliti yang memiliki ideologi sama ketahuan bersepakat untuk menutupi data pemanasan global yang tidak sesuai dengan klaim mereka. Email ini telah dikonfirmasi kepada CRU dan mereka mengakui kalau isi email yang muncul di media massa memang berasal dari server mereka.

Salah satu email yang berhasil diperoleh berasal dari percakapan antara Prof. Phil Jones, kepala dari CRU dan Prof. Michael E Mann dari pennsylvania State University. Kedua orang ini adalah pendukung utama Al Gore dalam soal pemanasan global.

Dalam salah satu percakapannya, Prof Jones mengusulkan kepada Prof. Mann untuk melakukan "trik" dengan mengubah data iklim di setiap seri untuk menyembunyikan adanya penurunan temperatur global.

"Saya baru saja menggunakan trik dari Mike untuk menambahkan data baru di data yang sebenarnya dari setiap seri dalam 20 tahun terakhir dan dari tahun 1961 untuk menyembunyikan penurunan (temperatur)."

Setelah skandal ini terbongkar, Prof Mann menjelaskan kepada New York Times bahwa para ilmuwan biasa menggunakan kata "trik" untuk merujuk kepada cara terbaik menyelesaikan sebuah masalah dan tidak berarti sesuatu yang rahasia (???).

Dalam email yang lain, Prof Jones juga mengatakan bahwa ia lebih baik menghapus data-data yang tidak sesuai dengan klaim mereka daripada mengirim data tersebut ke peneliti lain. Prof Jones juga mendorong Prof Mann untuk melakukan hal yang sama.

Pada tahun 2009 ini, CRU mendapat banyak kritikan karena menolak untuk merilis data yang digunakan untuk membuat laporan sejarah temperatur permukaan bumi. Permintaan dari peneliti dan ilmuwan lainnya selalu ditolak dan dalam beberapa kasus, pembuat laporan itu mengakui kalau data original yang digunakan sudah hilang.

Email di atas sepertinya mengkonfirmasi semuanya.

Selain percakapan yang terjadi antara dua profesor tersebut, email lain yang berhasil dibobol adalah email yang berasal dari Tim Osborn, salah seorang profesor lainnya di CRU. Dalam emailnya, Prof Osborn mendiskusikan dengan rekannya mengenai cara memotong data untuk menyembunyikan tren penurunan suhu iklim global.

Lalu dalam email lainnya, Prof Mann meminta Prof Osborn agar tidak memforward data yang dikirimnya ke orang lain karena data itu mengkonfirmasi teori para peneliti global warming anti Al Gore.

Bukan itu saja, salah satu email juga berisi komentar mengenai kematian John L Daly, seorang peneliti penentang Al Gore. Komentar itu berbunyi,"Dalam cara yang aneh, sebenarnya berita ini adalah berita yang menggembirakan."

Dengan adanya perkembangan terbaru ini, Senator James Inhofe yang terkenal anti pemanasan global versi Al Gore juga telah menuntut kongres Amerika untuk menyelidiki Pennsylvania State University dan beberapa universitas lain yang diketahui terlibat dalam pemalsuan data ini.

Sebelumnya, tidak lama setelah ramalan mengenai mencairnya es di Himalaya dirilis oleh IPCC, pemerintah India lewat kementerian lingkungan hidup telah merilis sebuah pernyataan yang menginginkan penelitian yang independen atas kondisi salju di Himalaya. Data yang digunakan pemerintah India saat ini adalah data yang berasal dari para peneliti barat.

Mengingat besarnya jumlah email yang berhasil dibobol, maka isi email tersebut akan diperiksa lebih lanjut oleh para peneliti lainnya untuk menemukan bukti kebohongan lainnya. Jika ditemukan bukti adanya konspirasi tingkat tinggi, maka kasus ini tentu saja benar-benar akan menjadi skandal sains terbesar di dunia.

Apakah salju Himalaya akan mencair total pada tahun 2035 ? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat tergantung kepada objektivitas penelitian terhadap salju Himalaya.

Mereka yang tidak berpengetahuan akan sangat gampang ditipu. Jadi pertanyaannya adalah kapan kita bisa memiliki pengetahuan dan teknologi sekaliber dunia sehingga kita bisa memutuskan untuk diri kita sendiri apakah dunia ini sedang memanas atau mendingin.

Knowledge is power, right ?

Notes :
Jika kalian sangat ingin tahu mengenai isi email-email tersebut, maka kalian bisa mendownloadnya disini (61,9 mb). Selamat meneliti.

More aboutSeorang hacker berhasil mendapatkan bukti adanya manipulasi pada data pemanasan global

Skull and Bones - Perkumpulan rahasia universitas Yale

Diposting oleh Rizal

Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2004, dua calon presiden saling berhadapan. George W. Bush dari partai republik berhadapan dengan senator John Kerry dari partai Demokrat. Walaupun berbeda partai dan ideologi, kedua tokoh ini memiliki satu kesamaan. Keduanya sama-sama bonesmen, yaitu anggota perkumpulan rahasia universitas Yale, Skull and Bones.

Pertarungan dua Bonesmen


"Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi."
George W. Bush menulis kalimat itu di dalam buku otobiografinya, A charge to keep.

Menjelang pemilihan presiden tahun 2004, kalimat yang sama diulangi lagi olehnya ketika Tim Russert, wartawan NBC News, meminta pendapatnya mengenai fakta kalau ia dan John Kerry adalah anggota Skull and Bones.

Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, Russert kemudian menanyakan hal yang sama kepada Kerry, Namun, Kerry hanya menjawab," Tidak banyak yang bisa saya katakan. Itu rahasia."

Universitas Yale berdiri pada tahun 1701 dan berlokasi di New Haven, Connecticut. Universitas itu dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. John Kerry lulus dari tempat itu pada tahun 1966 sedangkan Bush lulus pada tahun 1968.

George W. Bush sendiri berasal dari keluarga terpandang yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Skull and Bones. Kakeknya, senator Prescott Bush, juga seorang bonesmen. Demikian juga dengan ayahnya, George H.W. Bush, dan pamannya Jonathan Bush.

Di pihak John Kerry, kakak ipar dari pernikahan pertamanya adalah seorang bonesmen. Setelah bercerai, ia menikah dengan Teresa Heinz yang pernah menikah dengan senator John Heinz. Ayah John Heinz juga seorang Bonesmen.

Jadi, pemilihan presiden Amerika tahun 2004 adalah tahun Skull and Bones dan media-media utama di Amerika mulai mempertanyakan fakta ini. Ini cukup luar biasa karena media utama Amerika jarang menurunkan berita mengenai Teori Konspirasi.

Apakah Skull and Bones benar-benar memiliki pengaruh sehebat itu?

Sejarah Skull and Bones

Skull and Bones didirikan pada tahun 1832 oleh mahasiswa Yale bernama William Huntington Russel. Russel berasal dari sebuah keluarga kaya yang mendapatkan hartanya dari bisnis perdagangan opium.

Pada awal tahun 1830, Russel pergi ke Jerman untuk belajar selama setahun. Di sana, ia bertemu dengan pemimpin sebuah perkumpulan rahasia dan segera menjalin persahabatan dengannya. Perkumpulan ini disebut memiliki keterkaitan dengan okultisme dan menggunakan kepala orang mati sebagai lambangnya.

Saat itu, di Amerika sedang beredar sentimen anti freemasonry yang sangat kuat. Partai anti mason didirikan dan banyak politikus berkampanye untuk melarang aktifitas Freemasonry. Dampak dari kampanye ini kemudian mempengaruhi semua organisasi yang bersifat rahasia, termasuk perkumpulan-perkumpulan mahasiswa.

Ketika Russel kembali ke Yale, ia menemukan kalau sentimen inipun mempengaruhi perkumpulan-perkumpulan yang ada di situ, termasuk perkumpulan favoritnya, Phi Betta Kappa, yang mulai menanggalkan tradisi kerahasiaan mereka.

Melihat situasi ini, Russel menjadi sangat marah dan bertekad untuk membalas dendam.

Lalu ia mengumpulkan para mahasiswa dari keluarga berpengaruh dan mengajak mereka untuk mendirikan sebuah perkumpulan rahasia yang akan segera menjadi salah satu perkumpulan rahasia paling berpengaruh di Amerika.

Tindakan ini merupakan simbol perlawanan Russel terhadap arus politik di Amerika.

William Huntington Russel

Maka lahirlah The Brotherhood of Death atau The Order of the Skull and Bones yang kemudian berubah menjadi Skull and Bones saja.

Lambangnya adalah sebuah tengkorak dengan tulang bersilang dengan angka 322 tertera di bawahnya. Tidak ada yang bisa memastikan maksud 3 angka tersebut, namun salah satu versi menyebutkan kalau angka itu menunjukkan bahwa perkumpulan itu didirikan pada tahun 1832 dan merupakan korps ke-2 dari perkumpulan rahasia okultis yang dijumpai Russel di Jerman.

Salah satu rekan Russel yang turut mendirikan Skull and Bones adalah Alphonso Taft. Di kemudian hari, anaknya yang bernama William Howard Taft akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-27. Tentu saja ia juga adalah seorang bonesmen dan menjadi bonesman pertama yang berhasil menduduki kursi presiden Amerika Serikat.

Tidak lama setelah Skull and Bones berdiri, paling tidak beberapa perkumpulan rahasia lain seperti Scroll and Keys yang juga berdiri di Yale. Namun tidak ada satupun yang bisa menandingi pengaruh Skull and Bones.

Pada tahun 1856, keluarga Russel membangun sebuah bangunan yang dipakai sebagai markas perkumpulan ini. Bangunan kokoh tanpa jendela ini dikenal dengan sebutan Tomb atau makam.


Dari bangunan misterius ini, para bonesmen dilahirkan dan dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin Amerika di masa datang.

Perekrutan Anggota
Pada musim semi setiap tahun, para anggota senior Skull and Bones mulai merekrut anggota-anggota baru. Karena memang hanya dimaksudkan sebagai perkumpulan elit, mereka hanya memilih 15 anggota setiap tahun. Semuanya laki-laki. Hanya pada tahun-tahun belakangan ini keanggotaan mereka mulai meliputi wanita.

Tidak ada yang mengetahui pasti dasar pemilihan ini. Namun biasanya para anggota baru dipilih karena latar belakang keluarga atau reputasi mereka.
Anggota Skull and Bones tahun 1947 - George H.W Bush berdiri di paling kanan

Setelah 15 anggota baru terpilih, mereka harus menjalani tradisi atau ritual wajib seperti berbaring di dalam peti mati, bergulat di lumpur, mencium tengkorak dan memberikan pengakuan mengenai sejarah kehidupan seksual mereka di hadapan anggota-anggota lain.

Salah satu alumni Yale bernama Alexandra Robbins telah lama tertarik dengan kelompok ini. Ia menulis sebuah buku berjudul "Secrets of the Tombs: Skull and Bones, the Ivy League, and the Hidden Paths of Power." Robbins sendiri adalah anggota Scroll and Keys.

Menurutnya ritual ini dilakukan untuk menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota.
"Itulah sebabnya mereka menceritakan sejarah kehidupan seksual mereka. Jika kamu ingin menciptakan ikatan persahabatan yang kuat dalam waktu sesingkat mungkin, maka ritual itu cukup masuk akal."
Anggota-anggota Skull and Bones
Setelah diterima menjadi anggota, mereka akan diberikan nama julukan yang unik. Anggota dengan badan paling tinggi akan diberi nama Long Devil. Jika ada di antara anggota yang menjadi kapten regu football, maka nama julukannya adalah Boaz.

Kebanyakan nama diambil dari literatur sastra atau keagamaan seperti Hamlet, Remus, Thor, Baal atau Odin. George H.W. Bush memiliki nama julukan Magog. Sedangkan anaknya, George W. Bush, karena belum bisa memutuskan nama yang ingin dipakai, diberi julukan "Temporary", nama yang kemudian tetap melekat padanya.

Walaupun terdengar seperti sebuah perkumpulan anak-anak iseng, alumni perkumpulan ini di kemudian hari berhasil memegang jabatan-jabatan penting di Amerika, mulai dari hakim agung, jaksa, senator, pejabat intelijen, duta besar dan tentu saja Presiden Amerika Serikat.

Selain memegang jabatan politik, mereka juga berhasil menjadi para pengusaha ternama. Contohnya adalah Henry Luce, pendiri majalah Time dan Frederick Smith, pendiri FedEx serta Harold Stanley, pendiri Morgan Stanley, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia,

Sama seperti perkumpulan rahasia lainnya, Skull and Bones juga memiliki misterinya sendiri.

Misteri Tengkorak Geronimo
Sejak lama beredar rumor yang menyebutkan kalau para bonesemen memiliki tengkorak Geronimo di dalam markas mereka. Geronimo sendiri adalah kepala suku indian Apache yang tewas tahun 1909 dan terkenal karena perlawanannya kepada pasukan Amerika Serikat.

Kisah ini bermula ketika Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona, berkampanye untuk mengembalikan kerangka Geronimo ke tanah Apache di Arizona. Selama masa kampanyenya, ia menerima sebuah surat misterius dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Skull and Bones yang mengatakan kalau para bonesmen memiliki tengkorak geronimo di markas mereka.

Surat itu menyertakan foto sebuah tengkorak di dalam kotak kaca.

Rumor ini mendapatkan validitasnya ketika pada tahun 2005 seorang sejarawan menemukan sebuah surat dari tahun 1918 yang ditulis oleh Winter Mead untuk F. Trubee Davison, keduanya bonesmen. Dalam surat itu Mead menceritakan kalau enam orang bonesmen, salah satunya adalah Prescott Bush, mencuri tengkorak Geronimo dari kuburan di Fort Sill pada tahun 1918.

Kisah ini cukup menarik perhatian karena keturunan Geronimo yang masih hidup mengajukan tuntutan hukum kepada para Bonesmen untuk mengembalikan tengkorak itu.

Namun, sebagian sejarawan percaya kalau tengkorak yang ada di markas Bonesmen bukan milik Geronimo karena pada tahun 1918 makamnya tidak memiliki tanda sama sekali. Kemungkinan para Bonesmen telah mencuri tengkorak yang salah.

Hingga hari ini, kisah ini masih menjadi salah satu misteri Skull and Bones yang paling menarik, apalagi didukung dengan fakta kalau para bonesmen sepakat menolak berkomentar mengenai rumor ini ataupun mengenai tuntutan hukum dari keturunan Geronimo.

Skull and Bones dan CIA

Selain kisah mengenai tengkorak Geronimo, misteri lain yang menyelimuti Skull and Bones adalah hubungan mereka dengan Central Inteligency Agency (CIA).

Menurut para penganut teori konspirasi, Skull and Bones berada di balik pendirian organisasi intelijen ini. Dugaan ini didasarkan fakta kalau beberapa pendiri CIA adalah bonesmen. George H.W. Bush sebelum menjabat presiden Amerika ke-41 juga pernah menjabat sebagai kepala CIA.

Isu ini mengakar cukup kuat sehingga CIA sendiri turun tangan membantahnya. Bantahan ini didukung oleh Gaddis Smith, Profesor Emeritus Sejarah di Yale. Katanya:
"Ada penjelasan yang lebih sederhana mengenai ini. Setelah perang dunia II, kantor Office of Strategic Services, Cikal bakal CIA, memang merekrut para mahasiswa-mahasiswa cerdas dari Ivy Leagues (Universitas-univeritas terbaik) seperti Yale, Harvard dan Princeton. Jadi, tidak ada konspirasi besar disini."
Skull and Bones - Konspirasi?
Sudah tiga abad Yale menyediakan pemimpim-pemimpin masa depan untuk Amerika. Karena itu Yale sering disebut sebagai laboratorium kepemimpinan. Menurut presiden Yale University, Richard Levin, Selain reputasi akademisnya, Yale juga menyediakan tempat untuk belajar mengenai kepemimpinan karena di kampus itu sendiri terdapat 250 organisasi resmi. Wajar kalau Yale banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin di Amerika.

Contohnya, empat penandatangan deklarasi kemerdekaan adalah alumni Yale. Demikian juga empat dari enam presiden Amerika terakhir (Gerald Ford, Bush senior, Bush junior dan Bill Clinton).

Jadi, tidak ada konspirasi Skull and Bones, termasuk dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2004.

Bagaimanapun juga, fakta ini tetap saja menarik perhatian. Alexandra Robbins berkata:
"Apa yang membuat semuanya menarik adalah fakta kalau mereka hanya merekrut 15 anggota pertahun, yang artinya hanya ada sekitar 600 anggota yang masih hidup. Sekarang dua diantaranya saling berhadapan. Bukankah luar biasa?"
Namun, Robbins mengakui kalau Skull and Bones memang berbeda dengan perkumpulan rahasia lainnya seperti Freemasonry yang memiliki filosofi dan akar pengajaran yang cukup kuat.

"Tidak ada pengajaran khusus yang harus mereka sebarkan," Kata Robbins. "Yang mereka miliki hanyalah agenda untuk menempatkan para anggotanya di posisi-posisi berpengaruh.

Ketika Bush memerintah, paling tidak ia telah menunjuk 10 bonesmen untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan.

Jadi, Skull and Bones mungkin memang tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia atau menciptakan New World Order. Yang mereka lakukan hanyalah mempraktekkan nepotisme kekuasaan. Bukankah hal ini juga terjadi di seluruh dunia dan kelompok?

Mengenai para bonesmen, wartawan Time, M.J Stephey, berkata:
"jika kita menghilangkan latar belakang keluarga, pengaruh kekuasaan dan kekayaan mereka, maka Skull and Bones hanyalah sebuah klub mahasiswa aneh yang suka dengan permainan Dungeon and Dragon."
Ron Rosenbaum, seorang jurnalis yang pernah mengekspose mengenai Skull and Bones di majalah Esquire pada tahun 1977 sedikit banyak setuju dengan pendapat Stephey. Ia berkata:
"Kebanyakan tokoh-tokoh yang turut membantu membentuk karakter nasional Amerika di abad terakhir ini adalah mereka yang karakternya dibentuk oleh Skull and Bones. Tetapi, perkumpulan ini bukan komplotan rahasia yang memerintah dunia. Mereka hanya jaringan pengaruh dan kekuasan yang jarang diberitakan."
Di luar markas Skull and Bones, sebuah truk laundry terlihat. Ben Barrett, sang petugas laundry, baru saja keluar dari "Tomb" dengan satu kantong pakaian kotor. Sejak lama ia memang bertugas mengambil pakaian kotor para bonesmen.

Adakah sesuatu yang aneh?

"Hanya ada taplak meja dan kain lap," Jawabnya.

Tidak ada jubah bertudung? atau kostum iblis?

"Tidak. Hanya ada Linen dan Taplak meja."
More aboutSkull and Bones - Perkumpulan rahasia universitas Yale

Sebuah Perkumpulan rahasia Cina mengeluarkan ancaman terhadap kelompok Iluminati

Diposting oleh Rizal

Sejak dulu, beredar rumor di kalangan penganut teori konspirasi bahwa kelompok iluminati memiliki rencana untuk mengurangi populasi dunia dengan cara apapun. Namun kali ini, sebuah perkumpulan rahasia Cina yang memiliki 6 juta anggota dan 100.000 pembunuh profesional mengeluarkan ancaman akan menghabisi iluminati jika mereka terus melanjutkan rencana tersebut.

Kisah ini diceritakan oleh Benjamin Fulford, 46 tahun, mantan kepala biro majalah Forbes wilayah Asia Pasifik. Ia juga sudah menulis 15 buku berbahasa Jepang.

Menurut Fulford, perkumpulan rahasia itu bernama "The Green and the Red Societies". Mereka menghubungi Fulford ketika ia sedang berceramah mengenai rencana Iluminati untuk mengurangi populasi ras Asia hingga tinggal 500 juta saja dengan senjata biologi.


Kali ini, saya tidak bermaksud untuk membahas soal teori Fulford yang memang beredar di kalangan penganut teori konspirasi atau membahas soal iluminati yang setengah mitos itu.

Namun sepertinya menarik untuk melihat sedikit mengenai The Green and The Red Societies karena perkumpulan ini susungguhnya memang ada dan merupakan bagian dari sejarah Cina.

Kekuatan apakah yang dimiliki oleh perkumpulan ini sehingga mereka berani mengeluarkan ancaman seperti itu ?

Sama seperti perkumpulan rahasia lainnya, perkumpulan ini juga memiliki sejarah yang sangat tua.

Seperti yang kita ketahui, bangsa Manchu berhasil menginvasi Cina pada tahun 1644 dan menggulingkan dinasti Ming yang telah berusia 276 tahun. Lalu bangsa Manchu mendirikan Dinasti Qing. Kita bisa mengenal dinasti ini dari ciri-ciri rambut prianya yang setengah botak dan dijalin (seperti Wong Fei Hung misalnya).

Sebagian pasukan dinasti Ming yang dikalahkan kemudian menyingkir dan membentuk perkumpulan bawah tanah yang bertujuan untuk menggulingkan dinasti Qing dan memulihkan kembali dinasti Ming. Namun sepak terjang perkumpulan ini tidak begitu terdengar hingga akhir abad ke-19.

Pada tahun 1898, Cina kembali bergolak dengan terjadinya pemberontakan Boxer yang terdiri dari kumpulan para ahli kungfu untuk mengusir imperialisme asing dari Cina.

Pemberontakan ini disebut sebagai salah satu pemberontakan paling berdarah di Cina. Dalam masa tiga tahun terjadinya pemberontakan ini, hampir 20.000 orang asing dan orang kristen Cina dibantai secara brutal. The Green and the Red Societies disebut ikut mendukung para Boxer secara diam-diam.

Pada tahun 1901, pemberontakan ini akhirnya berhasil ditaklukkan oleh pasukan gabungan dari delapan negara.

Setelah pemberontakan Boxer berhasil dipadamkan, The Green and the Red Societies kembali memfokuskan pada usaha untuk menggulingkan dinasti Qing. Pada tahun 1911, dengan dukungan dari keluarga kekaisaran Jepang mereka berhasil menggulingkan dinasti Qing dan mengangkat Dr. Sun Yat Sen yang juga anggota perkumpulan ini sebagai presiden pertama Cina.

Selain Dr. Sun Yat Sen, Chiang Kai Shek, pemimpin partai Kuo Min Tang setelah Dr. Sun yang kemudian mendirikan negara Taiwan juga disebut sebagai anggota The Green and the Red Societies.

Dalam buku sejarah, Kelompok ini terakhir kali muncul dengan nama "Green Gang" dan "Red Gang" yang dengan berani memerangi komunis di Shanghai pada tahun 1940an.

Tidak ada catatan yang pasti kapan Green Gang dan Red Gang bergabung menjadi The Green and the Red Societies.

Pada tahun 1920an, Green Gang dan Red Gang telah menjelma menjadi dua organisasi kriminal paling ditakuti di Shanghai dengan bisnis utama berupa perdagangan Opium dan penyelundupan.

Salah satu pemimpin Green Gang yang bernama Tu Yueh Sheng yang juga dikenal sebagai Opium King adalah satu dari tiga pemimpin gangster yang dikenal sebagai raja dunia kejahatan di Shanghai.

Karena hubungannya yang erat dengan partai nasionalis Kuo Min Tang, pada tahun 1927, Green Gang di bawah pimpinan Mr.Tu kemudian membantu Chiang Kai Shek menghancurkan partai komunis setempat. Akibat dari tindakannya ini, kelompok ini mendapat perlindungan langsung dari Chiang Kai Shek dan Kuo Min Tang yang nasionalis.

Sejak itu Mr.Tu dan Green Gang mulai memperluas operasi opiumnya ke seluruh Cina. Pada tahun 1935, Tu Yueh Sheng dengan Green Gang telah menjadi salah satu kekuatan paling berpengaruh di Cina.

Ketika pasukan Komunis dibawah pimpinan Mao Tse Tung berhasil menguasai China, kelompok ini sekali lagi menjadi gerakan bawah tanah.

"Sejak tahun 1949, mereka dengan diam-diam meningkatkan pengaruh ke seluruh Cina dan dunia. Mereka juga memiliki pengaruh pada level yang tinggi di pemerintahan Cina. " Kata Fulford.

Menurut Fulford lagi, Akibat bantuan yang diberikan oleh keluarga kekaisaran Jepang dalam menggulingkan dinasti Qing, maka perkumpulan ini kemudian memiliki keterkaitan erat dengan Yakuza Jepang. Kebanyakan dari anggota The Green and The Red Societies adalah juga merupakan anggota Yakuza atau Triad Cina.

Fakta ini bisa dilacak dari hubungan antara antara kelompok Yakuza dengan keluarga kekaisaran Jepang.

Keluarga kaisar Jepang sebenarnya berasal dari penjajah bangsa Korea yang datang ke Jepang pada abad ke-6. Ketika para penjajah ini mengalami kesulitan dalam menaklukkan suku setempat yang bernama Jomon, mereka kemudian membawa orang-orang dari sebuah suku di Asia yang suka berperang. Suku ini adalah leluhur Yakuza.


Dalam sejarah, suku ini telah dipakai sebagai alat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rahasia dan pekerjaan lain seperti mengumpulkan pajak. Ketika kekaisaran Jepang memutuskan untuk membantu menggulingkan dinasti Qing, mereka menggunakan jasa Yakuza untuk menolong perkumpulan The Green and The Red Societies.

Hubungan itu kemudian berlanjut hingga saat ini. Karena itu, sekarang, kebanyakan pemimpin senior di The Green and The Red Societies sesungguhnya adalah orang Jepang, bukan orang Cina.

Fulford melanjutkan :
"Walaupun perkumpulan ini memiliki anggota yang kebanyakan merupakan anggota Triad dan Yakuza, sesungguhnya mereka tidak bisa disebut sebagai perkumpulan kejahatan. Lebih dari 2/3 anggota mereka adalah para intelektual seperti Profesor universitas, peneliti dan birokrat di pemerintahan. Setiap anggota mencari mata pencahariannya sendiri dan siap difungsikan kapan saja dibutuhkan. Buku pegangan mereka adalah sebuah buku yang penuh dengan peraturan dan instruksi seperti menolong orang yang lemah, melawan ketidakadilan, dan menolong sesama anggota."
Suatu hari, Fullford sedang memberikan ceramah di Tokyo mengenai Iluminati. Lalu seorang anggota perkumpulan ini mendekatinya dan bertanya apakah mereka dapat melakukan sesuatu untuk menolong.

Bagi Fullford, perjumpaan ini seperti melihat sebuah legenda masa lalu yang muncul kembali. Lalu ia menyadari mungkin hanya orang-orang inilah yang mampu memberikan perlawanan langsung kepada kelompok Iluminati dengan mencongkel mata di puncak piramida.

Ia lalu memberikan daftar nama 10.000 anggota yang dipercaya sebagai anggota Iluminati kepada kelompok tersebut.

"Coba pikir," lanjut Fullford. "Iluminati disebut memiliki sekitar 10.000 anggota. Sedangkan perkumpulan ini memiliki 6 juta anggota. Mereka memiliki nama dan alamat 10.000 anggota iluminati itu sedangkan 10.000 anggota iluminati itu tidak tahu siapa saja dan dimana 6 juta orang itu."

Jika benar perkumpulan ini memiliki 6 juta anggota, maka itu berarti perkumpulan rahasia ini adalah perkumpulan rahasia terbesar di dunia, melebihi Freemasonry yang beranggotakan 5 juta orang.

Nah, sekarang kita memiliki sebuah perkumpulan rahasia yang memiliki hubungan erat dengan Triad dan Yakuza yang memiliki 100.000 pembunuh profesional. Jika Iluminati memang benar-benar ada dan berencana untuk mengurangi populasi ras Asia, maka sepertinya sekarang mereka harus lebih berhati-hati.

(rense.com, takaoclub.com, wikipedia)
More aboutSebuah Perkumpulan rahasia Cina mengeluarkan ancaman terhadap kelompok Iluminati